Suasana pertemuan itu nampak meriah. Banyak asap mengepul membentuk rupa-rupa tiga dimensi yang menandakan sebuah wana diri. Ada yang serius bicara tentang trik-trik politik dan ada yang berjibaku dengan gosip-gosip romantis dalam rumpi ringan bersanding cemilan asam manis.
Di kursi besar berbahan rotan bersepuh emas itu terlihat tuan besar Dasim sedang sibuk membuka-buka lembaran data statistik yang baru saja dilaporkan beberapa rekannya. Tampak beberapa kerutan di kening dan kulit sebelah tanduknya.
Beberapa rekan duduk melingkar di sebelah. Sama menunggu untuk menyimak petuah-petuah yang akan diberikan oleh tuan Dasim.
“Pencapaianmu lumayan, Solman... daerah barat sudah bertabur coklat dan muffin yang melenakan mereka. Hahaha... “ tawa suka cita merekah dengan puas.
“Harus semakin ditambah produksi muffin dan coklat untuk dipasok kedaerahmu, jangan lupa ajak lebih banyak pekerja... tapi jangan lupa untuk terus mencari kreatifitas baru. Soalnya mereka cucu cicit musuh kita suka cepat bosan dan mencari trend baru... “ sosok yang dipanggil Solman itu mengangguk takdhim.