Selasa, 09 Desember 2014

Salah Peluk

Mempunyai anak perempuan itu memang sangat menggemaskan, karakter dan responnya jauh berbeda dengan anak laki-laki. Lebih perasa dan gampang-gampang susah cara melumerkan hatinya.

Seperti kejadian senja kemarin bersama Zahra. Saat kami ikut berjama'ah sholat maghrib di musholla depan rumah. Biasa kan anak kecil menanti iqomahtgitu sambil lari-larian main sama temannya (lari-larian tapi juga sambil teriak sholawat dan pujian sesudah adzan :D). Nah kebiasaan Zahra itu suka peluk-peluk saya sehabis main. Kebetulan saat itu saya sedang gerah dan duduk dekat kipas angin. Bukan di atas sajadah yang sudah digelarkan Zahra buat saya. 

Tiba-tiba si Zahra lari sambil teriak "Ibuuuuk.." siap banget memeluk... tetangga saya yang pastinya juga sama pakai mukena hihihi. Posisinya itu loh sudah siap banget meluk dan merobohkan diri ke badan tetangga saya :D :D sebelum nyadar itu bukan saya. Kontan seluruh jama'ah tertawa geli. Eh langsung si Zahra nekuk muka dan hampir nangis karena malu hahaha.. 

Segera saya peluk dia meski sambil terkikik-kikik. Dan ternyata kejadian kecil itu sangat berarti besar bagi Zahra... sampai sepulang dari musholla dia masih nunduuuk aja seolah baru saja melakukan kesalahan paling fatal sedunia :D, Nggak mau senyum dan nggak mau bicara meski tetangga saya dan saya sudah bilang "Nggak apa-apaaaa, naaak"... 

Sabtu, 06 Desember 2014

Kalau Aku Sudah Besar Nanti...?

Ini cerita tentang si Fahri, anak sulung saya..

Pada satu siang saat kami ngumpul-ngumpul di rumah mbah utinya anak-anak. Datanglah seorang remaja cowok yang berniat mengantar undangan. Remaja cowok itu memakai kaus ketat dan celana jeans dengan aksesoris rantai becak di bagian sabuk menuju sakunya :D, rambutnya disemir dengan pinggir-pinggir agak pirang dan merah. Kemudian matanya sipit dan kulitnya putih. Hmmm mirip aktor korea gitu..

Kami sih nggak begitu fokus ngelihatin si remaja cowok itu sebelum si Fahri nyelutuk dengan polosnya.. "Hmm uwessss guantenge rek koyok aku besok-besok nek gede..." kontan kami semua tertawa ngakak mendengar ucapan Fahri. Ternyata dia terkagum-kagum dengan penampilan itu remaja hihihi...

"Aduh, nak lah kuwi kan anaknya putiiiih..." ucap saya reflek. Fahri cemberut malu
"Lah aku item ya, Buk..?" sambil merengut dengan rasa terlukaah.. :D

"Nggaaak.. nggak Fahri iku manisss kok" kooor kami meralat. Hahaha...

Owalah anak lanangku sudah punya gambaran tentang gimana menurutnya penampakan 'ganteng'. Yo wes lah nak... Gak apa-apa meski nggak mirip cowok tadi kalau kamu pas gede nanti, nggak apa-apa kok, level dan jenis ganteng masing-masing orang itu beda. Kamu bakalan jadi yang paling ganteng di mata ibumu ini meskipun sedunia bilang sebaliknya. Ya iyalah kecap tak ada yang nomor dua puluh sembilan :P

Umur 3 tahun

Senin, 01 Desember 2014

Perjalanan Pena Harus Berlanjut

Selamat pagi duniaa....
Pagi ini saya mencoba tersenyum dan membuat blog baru.
Meski masih sulit rasanya mengikhlaskan 2 blog yang saya rawat sepenuh hati itu hilang karena dijahili Hacker nakal.

2 blog saya sebelumnya adalah :
-http://bintaelmamba.blogspot.com/ (blog yang isinya campur-campur
-http://rumahnyabintajuga.blogspot.com/ (blog khusus resensi buku)

Tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba saya mendapatkan notif di email saya yang mengatakan bahwa paswrod dan nomor hape pemulihan akun saya dirubah. Sedang saya tak pernah merasa merubahnya. Otomatis karena akun gmail saya (yang untuk membuat blog itu) tidak bisa dibuka, maka blog saya pun tak bisa dibuka.. hikss.. Sakitnya tuh disiniiii (nunjuk kepala yang puyeng berhari-hari utak atik tapi tidak sukses memulihkan, mengembalikan akun saya seperti semula heuuu)